Friday, June 3, 2011

Tusuk Sate

PROPERTI.BIZ edisi 63 / Juni 2011

Dear Pak Felix,
Saya berencana untuk membeli sebuah kavling, cuma saya agak sedikit ragu dengan posisi kavling tersebut, karena kalau dilihat-lihat, sepertinya kavling tersebut posisinya tusuk sate. Lalu ketika saya bertanya pada brokernya, menurut pendapat beliau posisi site tersebut bukan termasuk tusuk sate, karena ada bundaran jalan di depan kavling tersebut. karena kurang percaya, lalu saya juga meminta saran kepada beberapa rekan lain, jawaban mereka ada yang sependapat dengan broker tersebut, ada juga yang berpendapat bahwa kondisi tersebut masih termasuk tusuk sate. Karena ragu-ragu, saya pikir lebih baik saya tanyakan kepada ahlinya, untuk itu saya bertanya kepada bapak.Apakah site ini termasuk tusuk sate, dan apa efek negatif yang mungkin ditimbulkan? Terima kasih sebelumnya.

Salam, Ronny - Jakarta

JAWAB

Terima kasih Pak Rony atas pertanyaannya.
Sebelum saya jawab pertanyaan bapak, saya ingin menjelaskan dahulu apa yang dimaksud dengan kasus tusuk sate. Kasus tusuk sate ini adalah suatu kasus dimana pada awalnya muncul ketika pada jaman dahulu kebanyakan kondisi rumah dibangun di sekitar pinggir aliran sungai. Dan yang disebut kasus tusuk sate adalah apabila ada bangunan yang dibangun di ujung persimpangan aliran sebuah sungai yang membentuk seperti huruf "T" atau huruf "Y". Posisi ini dianggap tidak menguntungkan karena berdasarkan pengalaman, rumah - rumah yang di bangun di ujung persimpangan kerap kali mengalami musibah paling berat apabila tiba tiba ada luapan air sungai atau lebih parah lagi ketika terjadi banjir besar, karena bangunan ini lah yang terlebih dahulu tersapu oleh aliran sungai.

Nah pada jaman sekarang sudah jarang kasus bangunan yang dibangun di sekitar aliran sungai, bahkan untuk kota kota besar sudah jarang kita bisa melihat sungai di tengah kota. Untuk saat ini kondisi sungai tergantikan oleh jalan raya dan aliran airnya tergantikan oleh aliran kendaraan bermotor serta angin yang terbentuk dan mengalir diantara bangunan-bangunan yang berada di kiri dan kanan jalan.

Adapun efek negatif dari bangunan yang berada di lahan tusuk sate antara lain adalah selalu mendapat aliran angin yang cukup kencang, lalu kemungkinan tertabrak oleh kendaraan cukup besar, dan pada malam hari bangunan sering tersorot oleh lampu kendaraan. Efek negatif dari kasus tusuk sate lebih dirasakan dampaknya apabila kondisi tusuk sate ini memotong bagian bangunan, dan bukan memotong site.


Untuk kasus bapak, seperti gambar yang bapak lampirkan, karena setelah jalan lurus ada bundaran terlebih dahulu, maka termasuk kasus tusuk sate sebagian dari aliran kendaraan, resiko kemungkinan kendaraan menabrak bangunan tidak terlalu berbahaya, namun dari segi cahaya yang ditimbulkan oleh sorotan lampu kendaraan masih tetap ada,lalu lorong angin yang terbentuk oleh bangunan bangunan sepanjang jalan lurus aliran anginnya tetap akan menabrak site yang bapak pilih, karena kemungkinan bundaran tersebut hanya berupa taman komplek yang biasanya penataannya tidak terlalu memblokir cahaya dan angin yang lewat. Jadi berdasarkan kategorinya, site ini masih termasuk kondisi tusuk sate, hanya saja tidak separah yang berbentuk persimpangan "T" atau "Y". Namun melihat kondisi sitenya kasus seperti ini masih bisa sedikit disiasati pada saat desain dan pembangunan, jadi perletakan bangunan sebaiknya jangan ditempatkan di posisi yang tepat terpotong. selama yang terpotong adalah sitenya saja, dan bukan bangunannya, sebenarnya kasus tusuk sate tidak terlalu memberikan efek negatif.

Semoga Bermanfaat.
Salam - Felix

Saturday, April 2, 2011

Bentuk Massa Bangunan L ,J & U

PROPERTI.BIZ edisi 61 / April 2011

Pak Felix, Saat ini saya tinggal di sebuah rumah yang bentuk bangunannya terbagi menjadi 2 buah massa bangunan, yaitu bangunan service dan bangunan utama yang dihubungi oleh sebuah selasar dengan atap kaca, yang ditopang oleh kolom-kolom baja tanpa dinding. Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah buku Feng Shui, yang menyatakan bahwa apabila bangunan tidak berbentuk kotak, akan membawa banyak masalah. Dengan kata lain, bentuk bangunan yang berbentuk seperti huruf L, atau U tidak baik, karena akan ada sudut yang hilang. Jadi yang ingin saya tanyakan adalah, apakah bangunan saya termasuk bangunan yang berbentuk U? Kalau betul, bagaimana menyiasati masalah sudut yang hilang tersebut? Terima kasih sebelumnya.

Reynard - Surabaya

JAWAB

Terima kasih kepada Bapak Reynard atas pertanyaannya.Saya sering kali mendapatkan pertanyaan serupa dengan apa yang Bapak tanyakan. Beberapa datang dari klien-klien yang kami desainkan rumahnya dimana kebetulan kami mendesain dengan konsep 2 atau 3 massa bangunan yang dihubungkan dengan selasar. Bahkan belum lama ini ada kejadian yang sangat mirip dengan kasus Bapak, perusahaan kami sedang membangun sebuah rumah, yang kebetulan di desain oleh salah seorang teman saya. Dimana pada saat ini bangunan sudah dalam kondisi 80% pembangunan, ketika sang pemilik rumah membaca salah satu aturan dari buku Feng Shui yang menceritakan mengenai bentuk rumah yang tidak beraturan. Beliau cukup panik karena bangunannya saat ini sudah hampir selesai, sedang dalam tahap finishing. Lalu karena beliau mengetahui bahwa saya mengerti tentang Feng Shui, maka beliau bertanya kepada saya, “Pak Felix, kalau dilihat - lihat, bentuk bangunan saya berbentuk seperti huruf J. Menurut buku Feng Shui yang saya baca, bentuk bangunan tidak baik apabila berbentuk huruf U, L, atau J. Apakah saya harus menambah ruangan di tengah?”

Jadi memang betul, ada beberapa aturan Feng Shui yang menyatakan seperti itu. Hal ini dikarenakan kemungkinan ada area- area yang apabila kita tempatkan diagram Feng Shui di bangunan tersebut, ada sebagian besar sektor yang berada di luar bangunan, bahkan untuk proporsi tertentu pusat bangunan bisa berada di luar bangunan. Hal ini menjadi kurang menguntungkan apabila ternyata area yang terbuang tersebut, adalah area yang berenergi baik. Namun apabila kita sudah menganalisanya terlebih dahulu, kita bisa mendesain area yang berenergi buruk di posisi yang berada di luar bangunan, dan hal itu bisa menjadi lebih menguntungkan.

Alasan lain, mengapa bangunan berbentuk U atau L kurang baik, sebenarnya datang dari masalah struktur, karena bangunan yang berbentuk seperti ini dimungkinkan bisa patah pada bagian sambungannya (apabila bangunan cukup panjang) maka orang struktur sering kali menyarankan agar struktur bangunannya dipisahkan atau ada dilatasi. Namun menurut saya hal ini bisa diatasi apabila kita sebelum membangun, bangunan seperti ini sudah melalui perhitungan struktur, dimana untuk saat ini pengetahuan tentang struktur sudah jauh lebih baik dibandingkan masa masa yang lalu. Jadi hal ini sudah bukan merupakan masalah lagi.

Kembali ke kasus Bapak, sebenarnya bangunan Bapak menurut saya tidak termasuk dalam kategori bangunan U, karena selasar yang menghubungkan 2 bangunan tersebut termasuk area ruang luar (selasar terbuka) sehingga 2 bangunan ini sebetulnya memiliki diagram Feng Shui masing-masing, Jadi Bapak tidak perlu khawatir, karena di setiap bangunannya tidak ada sudut yang hilang. berbeda dengan kasus klien saya, bangunan tersebut benar-benar masuk kategori bangunan J karena bangunannya hanya 1 massa bangunan yang saling berhubungan. Untuk kasus seperti ini apabila ternyata energi yang berada di luar bangunan adalah yang berenergi baik, kita dapat mengatasinya dengan mengaktifkan area tersebut sesuai dengan jenis energinya. Apabila area yang hilang adalah yang berenergi YANG, kita dapat mengaktifkannya dengan menggunakan elemen air yang bergerak, apabila area yang hilang adalah yang berenergi YIN, maka kita bisa mengaktifkannya dengan menempatkan fungsi ruang untuk bersantai seperti sebuah gazzebo.

Jadi saya sarankan apabila ada di antara anda yang memiliki kasus yang mirip, sebaiknya jangan langsung menambahkan ruang dengan menutup bagian yang hilang tersebut, karena selain anda dapat mengaktifkan energi yang kurang baik, kemungkinan juga organisasi ruangnya akan berantakan, bahkan bisa berakibat fatal, karena dimungkinkan ada ruang-ruang yang terganggu ventilasi dan pencahayaannya. Semoga Bermanfaat

Salam - Felix

Wednesday, February 2, 2011

Pintu Utama Hadap Pintu Pagar

PROPERTI.BIZ edisi 59 / Februari 2011

Pak Mau tanya,
Kalau Pintu masuk Utama Rumah ( 2 Daun Pintu ) sejajar dengan pintu gerbang ( 1 Daun Pintu ) apakah bagus secara Feng Shui?? Mohon Bantu jawaban...

Thanks
www.konsultasifengshui.blogspot.com

JAWAB

Terima kasih kepada Bapak / Ibu untuk pertanyaannya yang cukup singkat dan padat, namun mungkin masalah ini dialami juga oleh banyak orang.

Berdasarkan pertanyaan Bapak/ Ibu saya ingin melebarkan sedikit pertanyaannya, mungkin yang dimaksud dengan pintu gerbang ini bisa juga adalah pintu kecil di pagar, pintu besar untuk masuk mobil, atau di area pagar memang cuma ada 1 pintu untuk keluar masuk orang saja. Yang dalam kasus ini langsung berhadapan dengan pintu masuk bangunan. Lalu sebetulnya apa masalahnya dengan hal ini?

Berdasarkan pengalaman dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada saya selama ini mengenai pintu, kemungkinan arah pertanyaan Bapak/ Ibu adalah mempertanyakan apakah pintu yang saling berhadapan ini akan menimbulkan masalah, karena banyak diantara Bapak atau Ibu yang sering membaca di buku-buku Feng Shui yang mempermasalahkan bahwa apabila sebuah pintu berhadapan dengan pintu lainnya akan mengakibatkan malapetaka, antara lain yang sering dituliskan di buku-buku tersebut, adalah masalah rejeki yang masuk melalui pintu yang satu akan langsung keluar kembali lewat pintu lainnya. artinya si penghuni rumah tidak akan pernah bisa menyimpan uang alias boros.

Jadi memang betul, aturan pintu berhadapan dengan pintu bisa mengakibatkan efek yang kurang baik itu ada dalam aturan Feng Shui, dan hal ini pernah saya bahas pada artikel di tabloid Properti.BIZ edisi ke 25 /Feb 2008 atau Bapak/ Ibu masih dapat membaca artikel tersebut di www.konsultasifengshui. blogspot.com, di sub bagian mengenai pintu yang berjudul “Menyiasati Pintu Saling Berhadap Hadapan & Pintu Kamar Mandi Menghadap Dapur”.
Namun perlu diingatkan bahwa aturan ini berlaku apabila posisi pintu keduanya berada di bangunan yang sama, dan salah satu atau kedua pintunya langsung behubungan dengan area luar / outdoor. Karena kedua pintu ini akan membentuk efek lorong angin/ wind tunnel. Dimana angin akan masuk melalui pintu yang satu dan akan mengalir kencang, langsung keluar melalui pintu yang lainnya, tanpa teralirkan ke ruangan-ruangan lainnya, sehingga ruang-ruang lain ventilasinya menjadi kurang baik, dan dapat menyebabkan bangunan menjadi kurang sehat.Apabila rumahnya tidak sehat, tentunya akan berpengaruh pula terhadap kesehatan penghuninya.

Untuk kasus pintu gerbang atau pintu pagar, biasanya aturan ini tidak berlaku, karena pintu pagar posisinya berada di luar bangunan. Antara pintu pagar dengan pintu utama, biasanya udaranya sangat terbuka, sehingga di area ini angin bergerak bebas tanpa ada yang mengatur dan efek wind tunnel ini tidak akan terbentuk. Jadi untuk kasus ini hal yang lebih perlu diperhatikan adalah bukan karena pintunya yang saling berhadapan, melainkan di hadapan pintu utama ini apakah ada objek yang yang mengganggu pintu utama. Jadi yang perlu diperhatikan adalah biasanya pintu kecil ini sering didesain ada tiang kolom beton atau besi yang mengapitnya, yang secara bentuk mungkin akan memotong atau menusuk pintu utama. Hal inilah yang perlu dihindarkan. Jadi selama model pintu pagarnya polos-polos saja, tidak akan masalah.

Semoga Bermanfaat.
Salam - Felix